Thursday, October 26, 2006

Cerita gadis kupu-kupu

Mimpi indah. Semalam suntuk yang lelah itu tlah digantikan bulir mimpi yang entah mengapa begitu merasuk. Lepas tengah malam hingga nyaris pagi aku jadi bunga. Peduli setan bunga apa. Mau mawar, melati, anggrek, tulip, bunga bangkai juga boleh. Apa saja asal jangan jadi kupu-kupu. Matari pamit hingga tengah malam aku sudah lelah jadi kupu-kupu.

Di mimpi itu, semua tidak ada yang percaya aku itu bunga. Iya, iya....jaman sekarang, 2006 ini, metamorfosis bukannya lagi di bentuk. Seyogyanya, dari ulat jadi kepompong terus terbang lepas bebas dan CANTIK jadi kupu-kupu. Oke, oke...cantik kata siapa? Kata mereka yang menamakan dirinya manusia, punya kaki dua, tangan dua, nurani katanya, dan o t a k ! Padahal orang Indonesia juga terkenal loh otaknya kalau dijual paling mahal, gak pernah dipakai sih katanya!

Nah, balik ke masalah metamorfosis. Trennya itu sekarang, selain berubah untuk fungsi kemapanan hati, mungkin ngikutin baju-baju mangdu yang floral itu, tapi beneran deh...jadi bunga itu lebih terhormat dari kupu-kupu. Coba pikir, kupu-kupu persamaannya jelek banget deh. Dulunya ulat, terus "operasi plastik"..nah, jadi deh yang namanya "makhluk malam". Ada juga yang bilang, jangan-jangan kepompong itu gak cuma bikin cantik, tapi menyediakan fasilitas operasi transeksual! Halah!

Makanya, untuk mimpi nanti malam aku mau pesan lagi jadi bunga. Biarin deh kalo bentuknya nyaru kupu, toh jadi apa juga orang masih bilang aku kupu.

1 comment:

inksomnia said...

kupu2, kepompong, bunga atau apapun itu. Just be you ... Dalam bentuk apapun ga masalah mungkin. Isinya saja yang penting menurut saya